Zitate : Diantara Keutamaan Ukhrawi dan Duniawi Puasa Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan ke-9 dalam hitungan hijriyah. Sejarah penamaanya, saat itu orang Arab ingin menentukan nama-nama bulan, dan ketepatan saat ingin menamakan bulan ke-9 ini cuacanya sangat panas, sehingga mereka menamakan bulan ini dengan “رمضان” diambil dari kalimat “الرمضاء” yang artinya sangat panas. Bulan Ramadhan ditetapkan oleh Allah menjadi bulan yang paling mulia, Bulan ini tempat Allah mewajibkan hamba-hamba-Nya untuk menjalankan salah satu perintah-Nya, yaitu ibadah puasa sebagaimana dalam firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183.[1]
Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan as shiyam (الصيام) atau as shaum (الصوم). Secara bahasa As Shiyam semakna dengan al imsak yaitu menanam diri. Sedangkan menurut istilah, ash shiyam artinya beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa dengan niat yang dikhususkan bagi seorang muslim yang berakal, baligh, mampu, dan suci dari haid dan nifas.[2]
Sebagai bulan mulia dan diberkahi banyak keutamaan yang ada pada bulan Ramadhan, hal ini yang menjadi salah satu penyemangat penduduk muslim untuk berlomba-lomba mencari pahala. Diantara keutamaanya yaitu;
1. Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandinganya.
Rasulullah Shallahu’alaihi wasallam bersabda kepada Abu Umamah Al Bahili:
عليك بالصيام فإنه لا مثل له
“Hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada
tandingannya” (HR. Ahmad, An Nasa-i. Dishahihkan Al Albani dalam
Shahih An Nasa-i).
2. Allah SWT menyandarkan puasa kepada diri-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda
قال الله عز وجل :كل عمل ابن آدم له إلا الصوم، فإنه لي وأنا أجزي به
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya,
kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas
Pahalanya” (HR. Bukhari Muslim)
3. Puasa menghubungkan tiga jenis kesabaran.
Yaitu sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam
menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah atas
rasa lapar dan kesulitan yang ia rasakan selama puasa.
4. Puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat
Rasulullah Saw. bersabda:
الصيام والقرآن يشفعان للعبد
“Puasa dan Al Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari
kiamat” (HR. Ahmad, Thabrani, Al Hakim. Al Haitsami mengatakan:
“semua perawinya dijadikan hujjah dalam Ash Shahih“).
5. Orang yang berpuasa akan diganjar dengan ampunan dan pahala yang besar.
Sesuai dalam firman Allah:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut(nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka”. [Al-Ahzab: 35]
6. Puasa adalah perisai dari api neraka
Rasullullah Saw. bersabda
الصيام جنة
"Puasa adalah perisai” (HR Bukhari Muslim).
7. Puasa adalah sebab masuk ke dalam surga.
Rasullulah Saw. bersabda
في الجنة ثمانية أبواب، فيها باب يسمى الريان، لا يدخله إلا الصائمون
“di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar
Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang
berpuasa” (HR. Bukhari).
Selain dari sisi ganjaran ukhrawi, Puasa Ramadhan juga memberikan efek positif bagi kesehatan tubuh. Hal ini juga selaras dengan sabda Nabi Saw:
“Berpuasalah, niscaya kamu sekalian mendapatkan kesehatan”. Efek positif puasa bagi kesehatan bukan hanya keyakinan yang bersifat normatif, akan tetapi telah diamini oleh dunia medis. Korelasi positif puasa dan kesehatan dapat dijelaskan sebagai berikut”
- Makanan merupakan sumber nutrisi bagi tubuh. Di sisi lain, makanan dalam kadar tertentu juga membawa zat yang berbahaya bagi tubuh. Tak heran bila kemudian banyak orang menyebut bahwa sumber penyakit sejati adalah makanan itu sendiri, apalagi makanan yang tidak berimbang, atau makanan yang jelas-jelas tidak yang jelas-jelas tidak sehat. Karena itulah al-Qur’an mengkualifikasi makanan tidak hanya “halal” akan tetapi juga “thayyib”. Puasa Ramadhan dalam hal ini merupakan detoksifikasi terhadap racun dan zat berbahaya dalam tubuh yang telah terakumulasi selama satu tahun yang sangat berpotensi mendegenerasi tubuh manusia;
- Sumber penyakit selain makanan adalah “stress”. Sementara aktivitas puasa oleh banyak peneliti dinilai bisa mengendalikan stress. Puasa mengajarkan kesabaran dan kedamaian dengan sejenak menjauhkan diri dari nafsu makan minum dan syahwat. Konon, Plato dan Socrates membiasakan puasa 10 hari tiap bulannya untuk ketenangan dan penyucian pikiran.
- Pencernaan manusia membutuhkan istirahat. Ibaratkan mesin butuh perawatan dan tune up untuk pemakaian yang lebih lama. Maka puasa adalah momen untuk mengistirahatkan mesin pencernaan manusia.
- Puasa dalam sejarahnya merupakan bentuk terapi kesehatan. Zaman dahulu, Pendeta Nasrani pun juga berpuasa untuk terapi kesehatan. Ibn Sina, dokter muslim kenamaan abad XI, juga mewajibkan puasa kepada semua pasien yang datang kepadanya selama tiga minggu untuk kesehatan dan penyembuhan.